Profil KEK Arun Lhokseumawe
KAWASAN EKONOMI KHUSUS ARUN LHOKSEUMAWE
Profil
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe di Provinsi Aceh dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2017 tentang KEK Arun Lhokseumawe yang ditetapkan pada tanggal 17 Februari 2017. KEK Arun Lhokseumawe memiliki luas sekitar 2.622,48 ha (dua ribu enam ratus dua puluh dua koma empat puluh delapan hektar), yang terletak dalam Kawasan Kilang Arun Kota Lhokseumawe seluas 1.840,8 ha (seribu delapan ratus empat puluh koma delapan hektar), Kawasan Dewantara Kabupaten Aceh Utara seluas 582,08 ha (lima ratus delapan puluh dua koma nol delapan hektar), dan Kawasan Jamuan Kabupaten Aceh Utara seluas 199,6 ha (seratus sembilan puluh sembilan koma enam hektar).
KEK Arun Lhokseumawe telah diresmikan operasionalnya oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 14 Desember 2018. Pada tanggal 10 Februari 2023 bertempat di Aceh Utara, Presiden RI Bapak Joko Widodo meresmikan proyek pabrik pupuk NPK PT. Pupuk Iskandar Muda di KEK Arun Lhokseumawe. KEK Arun Lhokseumawe dikelola oleh Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) yaitu PT. Patriot Nusantara Aceh (konsorsium dari PT. Pupuk Iskandar Muda dan PT, Pembangunan Aceh), dan Administrator KEK Arun Lhokseumawe oleh UPTD pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh. KEK Arun Lhokseumawe memiliki 5 zona yaitu Zona Pengolahan Ekspor, Zona Logistik, Zona Industri, Zona Energi, dan Zona Pariwisata. Kegiatan utama direncanakan di KEK Arun Lhokseumawe yaitu industri energi, industri petrokimia dan bahan kimia lainnya, logistik, industri minyak kelapa sawit, dan industri pengolahan kayu. Infrastruktur Wilayah :
- 13 km dari Bandara Malikussaleh Aceh Utara
- Pelabuhan Krueng Geukuh terintegrasi pada kawasan
- Jalan dalam Kawasan telah selesai dibangun dengan beberapa sektor yang memerlukan perbaikan minor.
Infrastruktur di dalam Kawasan:
- 164,75 km jalan dalam kawasan
- Pembangkit Listrik 475 MV (PLN, PIM, PAG)
- Air bersih dengan kapasitas 1500 m3 or 14.46 liter/detik
- Pabrik pengolahan limbah 5200 m3 /hari
- Pemadam kebakaran: 147 hydrant/ 6 unit mobil pemadam
- Area pembuangan sampah seluas 6 Ha & 3 unit truk transportasi sampah
Keunggulan geoekonomi wilayah Kota Lhokseumawe dan wilayah Kabupaten Aceh Utara bertumpu pada lokasi geografis Aceh yang dilintasi oleh Sea Lane of Communication (SLOC), yaitu Selat Malaka. Karena berada pada kawasan Selat Malaka tersebut, maka Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe mempunyai keunggulan komparatif untuk menjadi bagian dari jaringan produksi global (global production network) atau rantai nilai global (global value chain). Selain itu, Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe terletak berdekatan Teluk Benggala yang merupakan salah satu ekosistem perairan yang kaya dan produktif (large marine ecosystem) dan memungkinkan pengembangannya menjadi basis pengembangan indutri perikanan tangkap.
Disamping itu, Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe akan dikembangkan sebagai kawasan basis industri pertanian dengan dukungan komoditas unggulan seperti sawit, kopi, kakao, karet, kelapa, minyak atsiri, dan lain-lain. Keunggulan geostrategi witayah Kota Lhokseumawe dan wilayah Kabupaten Aceh Utara adalah merupakan bagian dari kerjasama regional yaitu Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT), ASEAN, dan Indian Ocean Rim Association (IORA). Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe akan berkembang bersamaan dengan pengembangan wilayah beberapa negara di kawasan Asia Selatan seperti India dan Myanmar serta dengan Tiongkok melalui revitalisasi ekonomi laut jalur sutra (maritime silk road). Dengan demikian maka Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe berada pada pasar perdagangan ASEAN dan Asia Selatan. Dengan berbagai potensi dan peluang yang dimiliki di KEK Arun Lhokseumawe diproyeksikan nilai investasi akan mencapai USD 3,8 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 40.000 orang.